TRANSLATOR BAHASA

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

POSTING TERPOPULER

Thursday, December 16, 2010

KISAH DITEPIAN KUBUR

Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Nabilla berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan Pesawahan dan rimbun-nya dedaunan. Baju merahnya yg Kebesaran melambai Lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram Ikatan sabuk celana ayahnya.
Nabilla dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Cinehel, berputar sejenak ke kanan & kemudian duduk Di atas seonggok nisan "H.Bahari bin Muhammad Bahtiar19-10-1915: 20- 01-1965"

"Nak, ini kubur kakekmu mari Kita berdo'a untuk kakekmu" Nabilla melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk kakeknya...
"Ayah, kakek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah."
Ayahnya mengangguk sembari tersenyum, sembari memandang pusara Bapak-nya.

"Hmm, berarti kakek sudah meninggal 42 tahun ya Yah..." Kata Nabilla berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung.
"Ya, kakekmu sudah di dalam kubur 42 tahun ... "
Nabilla memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana . Di samping kuburan kakeknya ada kuburan tua berlumut "Ridho Ahmad Zaini: 19-02-1882 : 30-01-1910"

"Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah", jarinya menunjuk nisan disamping kubur kakeknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya.
"Memangnya kenapa nak ?" kata sang ayah menatap teduh mata anaknya.
"Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka" kata Nabilla sambil meminta persetujuan ayahnya.
"Iya kan yah?"
Ayahnya tersenyum, "Lalu?"

"Iya .. Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun nenek senang dikubur .... Ya nggak yah?" mata Nabilla berbinar karena bisa menjelaskan pendapat kepada Ayahnya .

Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas .....
"Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.

Pulang dari pemakaman, ayah Nabilla tampak gelisah Di atas sajadahnya, merenungi apa yang dikatakan anaknya...

42 tahun hingga sekarang...
kalau kiamat datang 100 tahun lagi...
142 tahun disiksa ..
atau bahagia dikubur ....
Lalu Ia menunduk ...
Meneteskan air mata...
Kalau Ia meninggal ..
Lalu banyak dosanya ...
lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun?

Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un ....
Air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa?

Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan,
kalau 2000 tahun lagi?
Kalau 3000 tahun lagi?
Selama itu ia akan disiksa di kubur.
Lalu setelah dikubur?
Bukankah Akan lebih parah lagi?
Tahankah?

padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?

Ya Allah... Ia semakin menunduk, tangannya terangkat, keatas bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri jenggotnya.

Allahumma as aluka khusnul khootimah.. 
berulang Kali di bacanya DOA itu hingga suaranya serak ... Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Nabilla . Dihampirinya Nabillai yang tertidur di atas dipan Bambu. Di betulkannya selimutnya. Nabilla terus tertidur.... tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah kehidupan... Dan apa yang akan datang di depannya... "Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..."

Sebarkan artikel ini ke saudara-saudara Kita, mudah-mudahan bermanfaat.. . "

Sebarkanlah walau hanya 1 ayat" 
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SANGAT BERGUNA BAGI PENGEMBANGAN BLOG KAMI
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda disini,
Dengan cara :
1. Ketik Komentar anda pada kotak komentar
2. Klik Postkan Komentar,
3. Klik logo google akun/mendaftar google akun bagi yang belum memiliki google akun,
Apabila komentar dianggap menghina suku/ras/golongan atau bersipat Melecehkan.. maka kami dengan terpaksa akan menghapusnya/tdk menayangkannya.
Terimakasih atas kunjungannya