Dinosaurus Punah..?

Sore kemarin di depan rumahku ada yang Walimatussyafar (tasyakuran sekaligus perpisahan mau berangkat haji ke tanah suci Makkah tentunya). Aku kemudian jadi teringat bahwa beberapa minggu lagi kita bakal ngerayaiin Idul Adha atau dikenal juga dengan idul Qurban.

Ada yang menggelitik di hati ini tatkala di TV menayangkan beberapa hewan langka seperti komodo, Singa, Harimau sumatra dan banyak lagi yang di sebutkan pada tayangan Televisi tersebut, hatiku bertanya heran..

"Kenapa mereka bisa jadi hewan yang terancam punah?"

padahal sangat jarang orang di muka bumi ini yang hobby-nya makan daging hewan-hewan tersebut..

sekarang kita bandingkan dengan sapi, kerbau, kambing/domba yang rata-rata hampir semua manusia di belahan bumi ini pasti suka terhadap daging hewan-hewan ini. bahkan umat islam di seluruh dunia tiap tahun menyembelih Ribuan atau bahkan jutaan hewan jenis ini di setiap idul adha.. tapi anehnya hewan jenis ini dari semenjak dulu sampai sekarang tak pernah terdengar kabar tersiar bahwa hewan-hewan tersebut terancam punah..!

yang bikin geli lagi dalam otak aku ini berpikir dan bertanya konyol..

"Kenapa Dinosaurus punah?"

Muara dari semua pertanyaan tersebut ternyata hanya satu jawabannya adalah "SUNATULLAH" atau sunat Allah yang telah menyangkutkan nama hewan-hewan tersebut dengan Agama Allah,

Coba kita bayangkan bagaimana seandainya sapi, kambing punah..

Sudah barang tentu Perintah Allah akan tidak berlaku atau firman Allah akan Buntu atu berakhir atau kadaluarsa,,

(masa firman jadi kadaluarsa, dimana dong kemaha tahuan Allah kalau begitu)

di akhir lamunan muncul pemikiran..

Coba dulu syariat Allah itu kalau firman-Nya bahwa hewan kurban pada hari raya Idul Adha adalah DINOSAURUS.. sudah pasti sa'at ini DINOSAURUS belum punah.. he he..

KESIMPULAN :

JADILAH MANUSIA YANG BERGUNA BAGI AGAMA ALLAH, MAKA KAMU AKAN HIDUP SELAMANYA.

Firman Allah :

 "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup  disisi Tuhannya dengan mendapat rezki." (ALI IMRAN - 169)