TRANSLATOR BAHASA

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

POSTING TERPOPULER

Wednesday, December 1, 2010

MENJADI SUAMI ISLAMI


Kesalahan di masa lalu bagi kita mungkin karena sebuah Naluri yang tak dibarengi oleh Ilmu, Ke ikhlasan menjalankan Roda keHidupan dan Niat ibadah yang tulus dan Ikhlas belum tentu akan menuai hasil yang baik dan sempurna apabila tak dibarengi oleh Ilmu, Rosulullah melalui Hadist-hadistnya dan Firman Allah swt dalam Al-Quran sebenarnya telah mengupas dan membekali manusia dengan beribu macam Ilmu untuk kita amalkan sehingga hidup kita selalu ada dalam Ridhonya untuk menggapai bahagia Dunia dan selamat di Akhirat,
Tulisan ini adalah lebih cenderung untuk menegur dan mendidik diri saya pribadi daripada memberitahu para pembaca,  
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Rasulullah adalah sosok suami teladan. Menginjak umur 25 tahun, Muhammad Rasulullah menikah dengan Khadijah binti Khuwailid. Sejak itu beliau mengarungi kehidupan rumah tangga yang penuh ketentraman. Rasulullah amat menghormati wanita, terlebih istrinya. Beliau bersabda, “Tidaklah orang yang memuliakan wanita kecuali orang yang mulia, tidaklah orang yang menghinakannya kecuali orang yang hina”.
Menghormati istri adalah kewajiban suami. Alquran berkali-kali memerintahkan para suami agar menghormati dan berbuat baik terhadap istri. Perbuatan baik ini tidak terbatas pada berlaku sopan terhadap istri saja, tapi mencakup bersikap sabar ketika menghadapi kemarahan istri sebagai rasa sayang atas kelemahannya.

Rasulullah menyatakan: “Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Bila kamu luruskan (dengan keras) berarti akan mematahkannya”. Hadis tersebut menunjukkan keteladanan beliau dalam menghormati istrinya, dengan menampakkan sikap lembut, tidak mengkritik hal-hal yang tidak perlu untuk dikritik, memaafkan kesalahannya, dan memperbaikinya dengan kesabaran. Bila terpaksa harus bertindak tegas, beliau lakukan hal itu disertai dengan kelembutan dan kerelaan. Sikap tegas dan keras untuk mengobati keburukan dalam diri wanita, sedangkan kelembutan dan kasih sayang untuk mengobati kelemahan dalam dirinya.

Rasullullah SAW telah memperlihatkan teladan yang bisa diikuti oleh semua kaum lelaki dalam mengurus rumah tangganya. Beliau tidak mengandalkan istri dalam mengerjakan sesuatu. Banyak pekerjaan yang dilakukan dengan tangannya sendiri, seperti menjahit pakaian, memerah susu kambing, pergi ke pasar, dan lain-lain.
Rasulullah adalah suami yang baik. Selain memberi kasih sayang dan cinta kepada istri-istrinya, Rasulullah selalu memberikan keteladanan kepada istri-istrinya. Karena baginya, menjadi suami bukanlah sebagai pelengkap dari sebuah rumah tangga, tetapi juga sebagai pendakwah sekaligus pemimpin yang bisa membawa menuju ridha Allah.

Selain itu, Rasulullah juga sering meluangkan waktu untuk bercanda dan bersenda gurau dengan istri-istrinya. Dalam satu riwayat, beliau pernah lomba lari dengan Aisyah. Kadang beliau berpura-pura kalah, dan kadang suatu waktu beliau juga menang. Dan, beliau adalah suami yang paling lembut terhadap istri-istrinya. Sabdanya, “Mukmin yang paling sempurna adalah Mukmin yang paling baik akhlaknya dan paling lembut terhadap keluarganya”. Sehingga Rasulullah sangat membenci suami yang memukul istrinya.
Sabdanya pula, “Tidakkah seseorang dari kamu merasa malu untuk memukul istrinya sebagaimana dia memukul hambanya? Di waktu pagi istrinya dipukul kemudian di waktu malam ditidurinya pula”.

Berikut ini beberapa adab suami kepada istrinya :
  1. Hendaklah memperbaiki perangai buruk istri dan bersabar atasnya. Sabda Nabi SAW, “Barangsiapa bersabar atas perangai buruk istrinya, ia dianugerahkan oleh Allah pahala seperti yang diberikan pada nabi Ayub dan barangsiapa bersabar atas perangai buruk suaminya niscaya ia dianuagerahi oleh Allah pahala seperti Asiah istri Fir’aun.
  2. Hendaklah menegur dan marah jika ada perbuatan istri yang menyalahi syariat.
  3. Janganlah menjadi budak istri. Sabda Nabi SAW, “Celakalah bagi seorang laki-laki yang menjadi hamba istrinya. Apabila seorang laki-laki menuruti hawa nafsu istrinya, jadilah dia hamba istrinya dan binasalah dia (dirinya jadi milik perempuan dan bukan sebaliknya)”.
  4. Cemburu secara normal.
  5. Tidak membiarkan istrinya berkata-kata dengan laki-laki lain atau membiarkan laki-laki lain masuk ke rumahnya saat suami tidak ada di rumah. Namun, jangan berburuk sangka dengan melebihi batas kewajaran terhadap istrinya tanpa ada sebab atau alasan.
  6. Suami hendaklah mengajarkan hal-hal yang bersifat fardhu ain kepada istrinya, termasuk hukum haid.
  7. Suami hendaklah menyuruh istrinya supaya shalat. Jika istri tidak menurutinya, maka tidurlah terpisah satu hingga tiga malam, dan jika masih tak menurut maka pukulah tapi jangan sampai melukainya.
  8. Suami hendaklah ridha ketika istrinya meninggal, karena itu akan mempermudahnya untuk masuk surga.

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA SANGAT BERGUNA BAGI PENGEMBANGAN BLOG KAMI
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda disini,
Dengan cara :
1. Ketik Komentar anda pada kotak komentar
2. Klik Postkan Komentar,
3. Klik logo google akun/mendaftar google akun bagi yang belum memiliki google akun,
Apabila komentar dianggap menghina suku/ras/golongan atau bersipat Melecehkan.. maka kami dengan terpaksa akan menghapusnya/tdk menayangkannya.
Terimakasih atas kunjungannya